mutiara hikmah

Frame4

i love it .

,.saya suka sekali ^_^

Minggu, 15 Desember 2013

aku kamu dan dia


“Jangan Cuma bisa berani di depan aja dong, ndry. Buktiin kalau kamu bisa ngomong itu ke Reni.” Itulah kata Doni yang selalu muncul di pikirannya Andry. Andry sudah meyukai Reni sejak diawal kelas 10 di SMA SATRIA 1. Mereka pun saling mengenal dan saling bercanda, tapi itu hanya sementara. Semenjak mereka berbeda kelas di kelas 11, mereka hanya diam ketika saling bertemu dan menegor seperlunya saja.
“Don, kok gue sama Reni jadi gini sih? Aneh banget ya gak?” ucap Andry kepada sahabatnya Doni. “biasa aja tuh. Makanya ungkapin secepatnya. Lo berdua ini udah kenal kan? Langsung aja bos” ucap Doni sambil menyeruput ice lemon teanya. “iya gue harus nembak Reni nih” ucap Andry di dalam hatinya.
Besoknya, Andry pun bertemu Reni di kantin. Rencananya Andry akan mengungkapkan perasaannya ke Reni. Tapi Andry kurang cepat, ternyata Reni sudah ditembak oleh sahabatnya sendiri yaitu, Dony. Dan saat itu juga, Reni menerima perasaan Dony. Andry pun tidak tau lagi apa yang akan di ucapkan ke Dony. Andry sudah terlanjur sakit hati. Di saat di kantin “Ndry gimana? Sukses nembaknya?” ucap Dony dengan santainya. “belum gue tembak. Nanti aja” ucap Andry yang sebenarnya dia tau kalau Dony sudah mengkhianati dia.
Di hari sabtu yang cerah, Andry dan Dony berolahraga pagi bersama di taman komplek. “Don, besok ada latihan Taekwondo tuh di Senayan. Ikut yuk. Sabam (guru pelatih) nyariin lo tuh. Ayolah” ucap Andry dengan semangatnya. “wah. Sorry Ndry, gue gak bisa ada acara. Sorry bro” ucap Dony dengan terburu-buru meninggalkan Andry di taman. Andry pun tau kalau Dony akan bertemu Reni hari ini. Andry pun masih menyimpan rasa sakit hatinya itu. Andry hanya bisa bersabar dan mengiklaskannya.
Setelah latihan, Andry nongkrong di café CoffeeLate bersama teman-teman taekwondonya. Tiba-tiba Andry melihat Doni bersama Reni di Café yang sama. Andry pun marah dan sakit hati kepada sahabatnya.
Di hari minggu, Andry pun bertekad untuk meberitahu Dony tentang masalahnya. Tiba-tiba handphonenya berbunyi, tenyata sms dari Dony “Ndry, lo sibuk gak hari ini? Gue mau ngomongin sesuatu sama lo. Gue tunggu di Café biasa ya”. Andry pun pergi menuju Café langganannya dengan motor ninja merahnya. Sesampainnya di Café, Andry melihat Dony bersama Reni di tempat duduk Dony dan Andry duduki. “Ndry, disini” ucap Doni memanggil. “iya” ucap Andry. Reni hanya senyum ke Andry, Andry pun membalas senyumannya itu. “Ndry, gue kali ini minta maaf banget. Gue udah jahat sama lo. Tapi gue bingung harus kayak gimana lagi. Gue tau kalau lo juga suka dia, tapi gue juga suka Reni sejak lo mulai cerita tentang dia. Gue udah coba ngelupain dia, tapi mau gimana lagi?” ucap Dony sambil menyesalinya. “maaf Ndry, dari awal aku kenal kamu pun, aku juga sudah suka sama kamu. Tapi kamu lama nembak aku. Aku cape nungguin kamu. Kamu gak peka ndry. Akhirnya Doni yang datang. Ya udah aku terima aja. Maaf Ndry” ucap Reni sambil menangis. “yaelah. Slow aja. Gapapa kok” ucap Andri sambil menahan marahnya. “Dan Ndry, asal kamu tau aku diemin kamu itu biar kamu tau perasaan aku.” ucap Reni. Akhirnya Andry pun tak tahan atas situasi di Café itu, dan Andry pergi dengan motor merahnya.
Tiba-tiba di saat Andry dipertengahan jalan, Andry pun tertabrak Truk hingga ia meninggal. Dony dan Reni hanya dapat menyesali perbuatannya. “seharusnya gue gak berbuat seperti ini kesahabat gue” ucap Dony di dalam hatinya.
“Jangan Cuma bisa berani di depan aja dong, ndry. Buktiin kalau kamu bisa ngomong itu ke Reni.” Itulah kata Doni yang selalu muncul di pikirannya Andry. Andry sudah meyukai Reni sejak diawal kelas 10 di SMA SATRIA 1. Mereka pun saling mengenal dan saling bercanda, tapi itu hanya sementara. Semenjak mereka berbeda kelas di kelas 11, mereka hanya diam ketika saling bertemu dan menegor seperlunya saja.
“Don, kok gue sama Reni jadi gini sih? Aneh banget ya gak?” ucap Andry kepada sahabatnya Doni. “biasa aja tuh. Makanya ungkapin secepatnya. Lo berdua ini udah kenal kan? Langsung aja bos” ucap Doni sambil menyeruput ice lemon teanya. “iya gue harus nembak Reni nih” ucap Andry di dalam hatinya.
Besoknya, Andry pun bertemu Reni di kantin. Rencananya Andry akan mengungkapkan perasaannya ke Reni. Tapi Andry kurang cepat, ternyata Reni sudah ditembak oleh sahabatnya sendiri yaitu, Dony. Dan saat itu juga, Reni menerima perasaan Dony. Andry pun tidak tau lagi apa yang akan di ucapkan ke Dony. Andry sudah terlanjur sakit hati. Di saat di kantin “Ndry gimana? Sukses nembaknya?” ucap Dony dengan santainya. “belum gue tembak. Nanti aja” ucap Andry yang sebenarnya dia tau kalau Dony sudah mengkhianati dia.
Di hari sabtu yang cerah, Andry dan Dony berolahraga pagi bersama di taman komplek. “Don, besok ada latihan Taekwondo tuh di Senayan. Ikut yuk. Sabam (guru pelatih) nyariin lo tuh. Ayolah” ucap Andry dengan semangatnya. “wah. Sorry Ndry, gue gak bisa ada acara. Sorry bro” ucap Dony dengan terburu-buru meninggalkan Andry di taman. Andry pun tau kalau Dony akan bertemu Reni hari ini. Andry pun masih menyimpan rasa sakit hatinya itu. Andry hanya bisa bersabar dan mengiklaskannya.
Setelah latihan, Andry nongkrong di café CoffeeLate bersama teman-teman taekwondonya. Tiba-tiba Andry melihat Doni bersama Reni di Café yang sama. Andry pun marah dan sakit hati kepada sahabatnya.
Di hari minggu, Andry pun bertekad untuk meberitahu Dony tentang masalahnya. Tiba-tiba handphonenya berbunyi, tenyata sms dari Dony “Ndry, lo sibuk gak hari ini? Gue mau ngomongin sesuatu sama lo. Gue tunggu di Café biasa ya”. Andry pun pergi menuju Café langganannya dengan motor ninja merahnya. Sesampainnya di Café, Andry melihat Dony bersama Reni di tempat duduk Dony dan Andry duduki. “Ndry, disini” ucap Doni memanggil. “iya” ucap Andry. Reni hanya senyum ke Andry, Andry pun membalas senyumannya itu. “Ndry, gue kali ini minta maaf banget. Gue udah jahat sama lo. Tapi gue bingung harus kayak gimana lagi. Gue tau kalau lo juga suka dia, tapi gue juga suka Reni sejak lo mulai cerita tentang dia. Gue udah coba ngelupain dia, tapi mau gimana lagi?” ucap Dony sambil menyesalinya. “maaf Ndry, dari awal aku kenal kamu pun, aku juga sudah suka sama kamu. Tapi kamu lama nembak aku. Aku cape nungguin kamu. Kamu gak peka ndry. Akhirnya Doni yang datang. Ya udah aku terima aja. Maaf Ndry” ucap Reni sambil menangis. “yaelah. Slow aja. Gapapa kok” ucap Andri sambil menahan marahnya. “Dan Ndry, asal kamu tau aku diemin kamu itu biar kamu tau perasaan aku.” ucap Reni. Akhirnya Andry pun tak tahan atas situasi di Café itu, dan Andry pergi dengan motor merahnya.
Tiba-tiba di saat Andry dipertengahan jalan, Andry pun tertabrak Truk hingga ia meninggal. Dony dan Reni hanya dapat menyesali perbuatannya. “seharusnya gue gak berbuat seperti ini kesahabat gue” ucap Dony di dalam hatinya.