mutiara hikmah

Frame4

i love it .

,.saya suka sekali ^_^

Rabu, 30 Oktober 2013


PENYESALANKU


Angin berhembus tak bermakna , semuanya sekarang terasa hampa . Dibalik tangan yang mulai gatal ini tak ada yang bisa untuk disalurkan untuk mengobati ini. Tak tau apa penyebabnya . Semua terjadi karena dia . Dia yang tak mau mengerti bagaimana perasaan teman dan orang lain . Tanpa dia sadari sudah banyak orang yang ia sakiti termaksud aku. Apa kurang puas yang dia laukan pada teman – temanku itu ? Apa kurang ? Itu semua yang selalu aku fikirkan sampai sekarang ini . Entah apa yang masih ia cari dari teman – temanku . Setiap hari kerjaannya cuma bikin orang emosi saja .
Hari - hari telah kulewati setelah aku memberikan tamparan keras pada dia yang semakin membuat aku jengkel dan emosi . Membuat aku tenang dalam menjalani hidup ini . Apa kamu mau tau siapa yang aku tampar ? Dia adalah efita . Dia adalah sahabat baikku dulu , tapi sekarang dia adalah musuhku . seperti kata pepatah “ ketika sahabat jadi bangsat “ memang pantas kalimat itu aku ucapkan untuknya .
Kelas terrasa sepi sekali tanpa adanya bayangannya . Bukannya aku munafik tapi memang aku benci terhadapnya . Namun di balik aku benci padanya aku masih punya persaan . Sekarang ini dia telah pergi entah kemana aku tak tau . Tas pink yang selalu ia bawa ke sekolah kini hanya bersandar dengan indahnya di bangku pojok kelas . Teman – temanku berfikir mungkin dia sakit , ada juga yang bilang cuma cari simpatibuat membawakantasnya kerumah dll . Namun semenjak dia tak datang ke sekolah banyak teman-temanku di panggil guru bp . Padahal mereka tak pernah ada masalah dengan dia . Apa mungkin.......... fikirku.
“ ando , darimana kamu ?” tanyaku.
“ dari ruang bp , kenapa ?” jawabnya .
“ emang kenapa kamu ke ruang bp ?” tanyaku .
“ itu......tu efita ...”
“ kenapa dia ?”
“ dia pergi dari rumah , terus orangtuanya nyari kesini .” ujarnya
“ emangnya sekolah ini kantor polisi ? Aneh .” tawaku .
“ emang bener , eh tadi kamu di panggil sama guru bp tuh....?”
“ kenapa ?”
“ mungkin sama kaya nasibku ...” jawabya sambil pergi meninggalkanku .
Aku muali menuju ke ruang bp . Memikirkan apa yang akan aku katakan nantinya .apa karena tamparanku waktu lalu membuat dia pergi dari rumah ? Apa yang harus aku lakukan ? Bagai mana bisa ini terjadi ? Ah masa bodoh dia mau kemana terserah , itu bukan urusan saya . Tapi dia juga temanku . Aku bimbang oh tuhan . Apa yang harus aku lakukan ? Jujur saja tuhan aku sudah memaafkannya . Tapi dia sudah sering menyakitiku tuhan apa yang harus aku lakukan sekarang ?

Aku menyesal apa yang telah aku perbuat . Sekarang yang jadi permasalahan adalah dimana dia sekarang ? Apakah dia baik – baik saja ?